RASAKAN SENSASI BERBEDA TRADING BERSAMA INFOREX

Bonus Akses Langsung ke Pasar, Spread Super Rendah, Price 5 Digit, Minimum Deposit $5 , Bonus 50%, Deposit dan WD via Bank Lokal & memberikan Pelayanan Support selama 24 Jam. Daftar Real Account.

Jumat, 07 Juni 2013

Munas APERSI dan Komitmen Membangun Rumah Rakyat

DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) akan menggelar musyawarah nasional (Munas) IV, menyusul berakhirnya masa bakti kepengurusan DPP APERSI 2010/2013. Sejumlah agenda dan rencana pembangunan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) akan dibahas dalam munas tersebut.

"APERSI ingin menjadi pilar membangun perumahan bagi MBR. Syukur-syukur menjadi soko tunggal," ujar Ketua Umum DPP APERSI Eddy Ganefo pada jumpa pers di Jakarta, Jumat (7/6/2013).

Eddy menjelaskan, maksud pernyataannya bahwa APERSI diharapkan menjadi pilar utama pembangunan rumah bagi MBR adalah keinginan organisasi tersebut untuk memastikan terpenuhinya hak asasi MBR, terutama dalam hal mendapatkan rumah. Langkah-langkah akan dijalani terkait harapan itu akan dimulai pada Munas IV ini.

"Langkahnya adalah melakukan diskusi masalah pembangunan nasional. Kita akan mulai berbicara dengan data, menangani masalah, dan membahas progress dalam pembangunan. Dengan data ini kami dapat mengurai permasalahan dan mencari solusinya sesuai dengan masalah yang ada," ujar Eddy. 

Seperti diketahui, APERSI telah berhasil menggugat kebijakan pemerintah (Kementerian Perumahan Rakyat), khususnya pasal dalam Undang-Undang No 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman terkait penetapan rumah tipe 36 untuk mendapatkan kredit FLPP. Ia mengakui, meskipun sudah terlihat berbagai keberhasilan dalam pembangunan infrastruktur, seperti pembenahan listrik dan PSU, masih ada kendala utama belum tertuntaskan, yaitu masalah pertanahan.

Eddy mengatakan, pelaksanaan peraturan BPN No. 2/2013 tidak berjalan dengan baik. Hal itu terjadi karena masih ada oknum-oknum yang mengambil kesempatan demi mencari keuntungan pribadi sehingga tidak hanya merugikan dalam hal materi, namun juga waktu bagi para pengembang rumah bersubsidi.

"Sebenarnya aturan itu bagus, tapi penerapannya tidak jalan," ujar Eddy.

Untuk itulah, peraturan BPN No. 2/2013 akan menjadi salah satu agenda penting dalam Munas IV ini. Bertema "APERSI Bertekad Menjadi Pilar Utama dalam Pembangunan Rumah MBR", munas tersebut akan dilaksanakan pada 12 - 13 Juni 2013 di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta. Munas akan dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono dan dihadiri 500 pengembang. 

Selain akan membahas permasalahan seputar penyediaan rumah bagi MBR, munas kali ini juga akan menunjuk pemimpin baru DPP APERSI. Sejauh ini, baru ada dua nama yang dijagokan, namun masih belum dipublikasikan.

Sumber : www.kompas.com

KISAH SUKSES ELANG GUMILANG MUDA BERKARYA

Saya sangat tertarik dengan kisah sukses Elang Gumilang tekadnya sangat kuat dan tekun dalam membangun wirausaha nya,dia bahkan mengawali bisnisnya dari bidang yang terkecil,sehingga tulus tekadnya membuahkan hasil. 

Sebagai seorang wirausaha termuda itu bukanlah sekedar isapan jempol belaka karena karya dan karir nya sangat didedikasikan untuk masyarakat dalam pembangunan perumahan murah bagi kalangan bawah dia mendapatkan banyak perhatian dan pujian sehingga ia memperoleh penghargaan yang besar atas karirnya.

Berikut profilnya semoga itu semua membuat para mahasiswa dan mahasiswi menyadari muda itu bisa berbakat dan muda itu bisa digunakan untuk berkarya. Elang Gumilang 24 tahun, mahasiswa sekaligus direktur utama sebuah pengembangan perumahan. Elang pernah muncul sebagai juara ketiga Marketing Games Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia di Universitas Trisakti. Ia juga juara pertama kompetisi Ekonomi SMA Se-Jabodetabek 2003 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Juara pertama Economic Contest di Institut Pertanian Bogor, tahun yang sama. Pada tahun 2006, di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, dia mengubah akta perusahaan yang hampir tutup menjadi Elang Group. Bermodal awal Rp. 300 juta, kini nilai proyek Elang Group terbang menembus Rp. 17 miliar. “ Saya tergerak menyediakan rumah murah karena banyak orang kecil kesulitan membelinya,” ujar Elang. Elang membuat situs http://www.elanggumilang.com untuk menjaring mitra baru.“saya menyeleksi wirausaha mandiri 2007, saya sependapat dengan juri, Elang anak muda berintuisi bisnis baik. Perhitungan dan cara berpikir bisnisnya jelas serta berani mengambil kesempatan. Elang punya potensi menjadi wirausaha sukses, masih perlu waktu dan ketekunan. Wajib menjaga kepercayaan dan perlu berdisiplin mengelola usaha. Dalam kmpetisi ketat, pengusaha harus berfokus dan pandai mengelola ambisi.” – Agus Martowardojo, Direktur Utama Bank Mandiri

“kondisi bangunan sesuai dengan harga. Listrik ada. Tapi belum ada fasilitas air ledeng. Air diambil dari sumur dengan mesin pompa air pemberian Elang Group. Kekurangan perumahan ini hanyalah tak ada tempat bermain untuk anak-anak.’- Dewi Fatimah, 35 tahun, pembeli Blok F Nomor 5, Bukit Warna Sari Endah, Cilebut.
Elang meraih penghargaan diantaranya;
• Wirausaha Muda Mandiri terbaik Indonesia 2007
• Lelaki Sejati Pengobar Inspirasi 2008
• Man Of The Year 2008 dari TV One
• Indonesia Top Young entrepreneur 2008 dari Warta Ekonomi
Elang Gumilang Sukses di Usia 24 Tahun

Adalah Elang Gumilang (25) , wirausaha muda yang berada di balik pembangunan perumahan amat sederhana bertipe 22/60,mungil tapi fungsional tempat untuk pulang dan bernaung bagi mereka yang bisa terbilang miskin.Tangan dinginya menelurkan apa yang selama ini sangat jarang dilakukan pengembang kawakan – bermodal besar atau kecil – untuk membuat perumahan khusus orang miskin.

Selama ini bisnis properti sepertinya hanya untuk ditujukan bagi kaum berpunya , demikian Elang berpikir. Mereka yang papa dan membutuhkan tempar bernaung justru hanya punya mimpi untuk memiliki rumah sendiri. “Ada 75 juta penduduk negeri ini yang membutuhkan rumah. Ini peluang bisnis , tapi kita sekalian ibadah membantu orang juga, ” katanya.

TARGET 2000 RUMAH

Berayahkan seorang kontraktor , buat elang bukan hal mustahil mencoba segala jenis usaha. Ditambah sejumlah pertimbangan mendalam, awal 2005-tatkala ia masih menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) – ia mulai membeli sepetak tanah dan membangun rumah pertamanya. Modal diperoleh dari patungan bersama teman-temannya semasa SMA maupun kuliah. Rumah sederhana berukuran 22 meter persegi dengan luas tanah 60 meter persegi ini langsung pindah tangan ketika selesai dibangun. Terbukti, orang haus akan rumah murah seharga 23-37 juta rupiah itu.

Saat itu, jumlah pekerja Elang baru sekitar tujuh orang untuk mengurusi administrasi hingga pemasaran. Namun lambat laun , bisnisnya ini berakar, menggeliat, dan bertumbuh. Dari satu unit , bertambah menjadi tiga unit . Bertambah terus , sampai sudah sekitar lebih dari 200-an rumah dibangunnya. Target yang direncanakannya tak tanggung-tanggung. Perusahaan Semesta Guna Grup miliknya, ingin membangun 2.000 unit rumah sederhana. Dalam waktu setahun , investasi yang ditanamkan naik berlipat. Nilai jual objek pajak (NJOP) tanah yang tadinya hanya Rp 50 ribu misalnya, melejit hingga lima kali lipat dalam dua semester.

Omzet per tahunnya pasti bikin pengusaha mana pun berdecak kagum – mengingat awal mula sepak terjangnya – karena tak kurang dari Rp 20 miliar per tahun dapat ia bukukan.Belum lagi dari kontrak pre periodik terbarunya menambah Rp 80 miliar hingga Rp 100 miliar ke bisnisnya. Elang Gumilang, mahasiswa sederhana dari IPB – kampusnya petani- anak H. Enceh dan Hj.Priani, kini mempekerjakan ratusan karyawan pada setiap proyeknya. Sekitar 30 tenaga administrasi dan 100 pekerja di setiap proyek siap membantunya. Elang-lajang kelahiran Bogor , 6 April 1985 telah mengepakkan sayap bisnis sejauh yang ia bisa, dan terbang setinggi yang dapat ia capai.

‘Otot dan Otak Bisnis Elang terlahir dari keluarga yang lumayan berada, namun bergaya hidup bersahaja. Pendidikan moral dari orangtuanya tertanam baik. Ajaran itu terus berurat akar dalam dirinya. Sebagai pelajar sekolah, ia termasuk siswa gemilang. Jiwa wirausaha Elang mulai terasah saat ia duduk di bangku kelas 3 SMU. Ia mempunyai target setelah lulus SMA harus mendapatkan uang Rp 10 juta untuk modal kuliah. Tanpa sepengetahuan orangtua, ia berjualan donat keliling ke sekolah-sekolah dasar di Bogor. Namun, akhirnya orangtuanya tahu juga. Elang disuruh berhenti berjualan karena UAN (Ujian Akhir Nasional) telah menjelang. Dilarang berjualan donat , pemenang lomba bahasa sunda tahun 2000 se Bogor ini tertangtang mencari uang dengan cara lain. Pada 2003 , ketika fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB mengadakan lomba Java Economic Competition se Jawa, Elang mengikutinya dan berhasil memenanginya . Begitu pula saat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menyelenggarakan kompetisi Ekonomi, Elang sukses menjadi juara ketiga. Hadiah uang yang diperolehnya, ia kumpulkan untuk modal kuliah.

Setelah lulus SMU , Elang melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi IPB tanpa tes. Saat itulah, bermodalkan uang sejuta rupiah, ia kembali berniat untuk memiliki sebuah usaha. Awalnya, uang itu ia belanjakan sepatu, yang lantas dijual di Asrama Mahasiswa IPB. Hanya perlu waktu sebulan , ia sudah bisa mengantongi uang Rp 3 jutaan. Sayang, setelah berjalan beberapa tahun, supplier yang digunakannya menurunkan kualitas sepatu. Bisnis sepatu pun sirna. Ia melihat, lampu-lampu redup di kampus IPB sebagai peluang bisnis pengadaan lampu. Elang mencoba menerapkan strategi bisnis tanpa modal. Ia mengisahkan hikayat seorang pemuda miskin di Amerika Latin. Setiap hari si pemuda melambaikan tangan pada seorang pengusaha tembakau kaya raya dari Amerika yang sedang bertandang. Pada awalnya, lambaian tangan itu tidak dipedulikan. Namun, karena selalu berulang, pengusaha tembakau itu penasaran dan menanyakan maksud sang pemuda. Jawab si miskin adalah ” Saya punya tembakau berkualitas bagus . Bapak tidak usah membayar dulu, yang penting saya dapat PO dulu dari Bapak”. Setelah mendengar jawaban tersebut ,si pengusaha kaya lalu mebuatkan tanda tangan dan stempel kepada pemuda tersebut. Dengan modal itu, sang pemuda mengumpulkan hasil tembakau di kampungnya untuk dijual ke Amerika lewat si pengusaha kaya raya itu. Maka , jadilah pemuda itu orang kaya raya tanpa modal.

Strategi inilah yang ditiru Elang. Bermodal surat dari kampus, ia melobi perusahaan lampi Philips pusat untuk menyetok lampu di kampusnya. “Alhamdulillah proposal saya gol, dan setiap penjualan saya mendapat keuntungan Rp 15 juta,” Ucapnya bangga. Namun, karena bisnis lampu ini musiman dan perputaran uangnya lambat, terpikir oleh Elang untuk mencari bisnis yang lain. Setelah melihat celah di bisnis minyak goreng, Elang menekuni jualan minyak goreng ke warung-warung . Tapi karena bisnis minyak ini 80 % menggunakan otot, sehingga mengganggu kuliah, ia memutuskan untuk berhenti berjualan.

Menyimak perjalanannya, Elang mengaku bahwa bisnis demi bisnis yang dilakukannya lebih banyak menggunakan otot dari pada otak. Ia lalu berkonsultasi ke beberapa pengusaha dan dosennya untuk memperoleh wawasan lain. Enlightment lalu ditemukannya. Bisnis tidak harus selalu memakai otot, dan banyak peluang bisnis yang tidak menggunakan otot Setelah mendapat berbagai masukan, ia merintis bisnis Lembaga Bahasa Inggris di kampusnya. Karena lembaga kursus itu ditangani secara profesional dengan tenaga pengajar dari lulusan luar negeri, pihak Fakultas Ekonomi mempercayakan lembaganya itu menjadi mitra. Karena dalam bisnis ini ia tidak terlibat langsung, ia manfaatkan waktu luangnya untuk bekerja sebagai marketer perumahan.

UNTUK ORANG LAIN

Sebenarnya , tanpa beralih ke bisnis properti, untuk dirinya sendiri, Elang tidak bisa dibilang kurang mapan. Pemuda antirokok ini sudah mempunyai rumah dan mobil sendiri. Namun dibalik keberhasilannya itu, Elang merasa ada sesuatu yang kurang . “Kenapa kondisi saya begini, padahal saya di IPB hanya tinggal satu setengah tahun lagi. Semuanya saya sudah punya, apalagi yang saya cari di dunia ini ?” ia berdialog dengan nuraninya. Ilham dari atas diperolehnya. Bisnis propertilah yang ditunjukkan Tuhan kepadanya. Namun,bisnis properti yang ditujukan untuk orang miskin lebih karena hatinya ikut tersentuh.”Banyak orang di Indonesia terutama yang tinggal di kota belum punya rumah, padahal mereka sudah berumur 60 tahun. Biasanya kendala mereka karena DP yang kemahalan, cicilan yang kemahalan, jadi sampai sekarang mereka belum berani untuk memiliki rumah.”unkapnya pada sebuah kesempatan.

Karena modalnya pas-pasan, untuk media promosinya sendiri Elang hanya mengiklankan di koran lokal . Karena harganya yang relatif murah , pada tahap awal pembangunan langsung terjual habis. Meski harganya murah, tapi fasilitas pendukung di dalamnya sangat komplet, seperti klinik 24 jam,angkot 24 jam,rumah ibadah,sekolah,lapangan olahraga, dan juga dekat dengan pasar. Karena rumah itu diperuntukkan bagi kalangan ekonomi bawah, kebanyakan profesi konsumennya adalah buruh pabrik, staff tata usaha (TU) IPB, bahkan ada juga para pemulung.


Sukses yang sudah ditangan tidak membuat Elang lupa diri. Justru, ia semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Salah satu wujud rasa syukur atas nikmatnya itu, dalam setiap proyek ia selalu menyisihkan 10 persen untuk kegiatan amal.”Uang yang 10 persen itu saya masukkan BMT (Baitul Mal Wa Tanwil/tabungan) pribadi, dan saya alokasikan untuk membantu orang-orang miskin dan orang-orang yang kurang modal,”Bebernya. Bagi Elang, materi yang saat ini ia miliki mengandung hak orang miskin yang wajib dibagi. Selain menyisihkan 10 persen dari hasil proyeknya, Elang juga memberikan sedekah mingguan, bulanan, dan bahkan tahunan kepada fakir miskin. Pendirianya;sedekah tidak perlu banyak tapi yang paling penting adalah kontinuitas dari sedekah tersebut.

Bisnis Properti Tak Punya Modal? "Ngutang" Sajalah....


Bisnis penyewaan property menurut perencanaan keuangan dari MoneynLove Freddy Pieloor sangat menjanjikan. Tapi apakah cocok bagi anda . Itu yang belum diketahui ?
Saat ini, jika status bisnis Anda baru dalam tahap merintis, kemungkinan bakal sulit mendapatkan kredit usaha dari bank. Tetapi, jangan khawatir, masih ada cara lain yang bisa digunakan untuk mulai bisnis sewa properti melalui kredit pemilikan rumah (KPR) atau apartemen (KPA), termasuk ruko dan rukan.

Untuk jenis kredit ini, persyaratannya relatif lebih mudah ketimbang kredit usaha. Maklum, kredit ini sifatnya memang konsumtif. Kekurangannya, Anda sulit mengajukan kredit dalam jumlah besar atau unit yang banyak karena keterbatasan plafon.

Di samping itu, bunga kreditnya juga lebih mahal. Bank biasanya mensyaratkan minimal satu tahun masa operasional usaha.
Syarat berikutnya umum diberlakukan adalah identitas suami atau istri, foto, surat keterangan usaha (SIUP) yang bisa diperoleh dari kantor kelurahan, surat agunan berupa sertifikat tanah, kendaraan bermotor, bangunan, dan seterusnya. Setelah semua persyaratan ini terpenuhi, Anda tinggal menyerahkan formulir pengajuan kredit ke bank untuk diproses.

Selanjutnya, tunggulah kedatangan petugas bank. Petugas bank biasanya datang untuk mewawancarai Anda. Misalnya, terkait kondisi modal saat ini, aset lancar, utang saat ini, jenis usaha, rencana pemasaran, pembukuan, lalu target omzet atau simulasi RoI dan sebagainya.

Evaluasi dan disiplin

Setelah fasilitas kredit cair, jalankan segera rencana Anda. Jika perencanaan Anda jelas, terperinci, dan kuat, pembiayaan modal dengan utang seharusnya tidak menjadi masalah, bukan ?

Freddy menambahkan, ada baiknya Anda melakukan evaluasi. Misalnya, apakah uang sewa sudah benar-benar mampu menutup cicilan pembiayaan properti Anda? Jika belum, berarti penghasilan bulanan Anda ikut membiayai cicilan properti. Nah, apakah jumlahnya wajar? Atau, malah mengganggu kebutuhan pasti rumah tangga Anda ?

Hal lain harus diingat adalah pembiayaan properti merupakan utang jangka panjang. Karena itu, pastikan disiplin terhadap perencanaan keuangan Anda.

"Jangan sampai penghasilan bulanan malah terganggu untuk membayar utang atau biaya maintenance properti dan sebagainya di kemudian hari," tegas Freddy.

Sumber : www.kompas.com


Bong Chandra Pengusaha Sukses di bidang Properti Sekaligus Motivator Termuda

Orangnya masih muda, tampan, dermawan, dan yang istimewa adalah ia sudah menjadi seorang miliarder di usia yang tergolong masih muda. Ia adalah Bong Chandra. Pengusaha sukses di bidang properti yang sekaligus juga merupakan motivator termuda di Asia saat ini. Kesuksesan Bong Chandra tidak diperolehnya dengan mudah. 

Pria kelahiran Jakarta 25 Oktober 1987 ini lahir dengan banyak kekurangan. Selain memiliki penyakit asma, Bong Chandra juga terlahir dengan tubuh yang kecil, tidak hanya itu, ketika berumur 4 tahun ia di diagnosa memiliki kelainan paru-paru. Kekurangan inilah yang membuat masa kecil Bong Chandra terasa suram karena rasa minder dan tidak percaya diri. Tak ada yang menyangka kalau Si Anak Minder ini kelak malah akan menjadi motivator termuda di Asia

Masa kecil Bong Chandra dilaluinya dengan perasaan tidak percaya diri. Rasa minder itu membuat Bong Chandra tidak memiliki prestasi yang menonjol, tidak pernah mendapatkan piala dari kompetisi mana pun, bahkan tidak memiliki banyak teman. 

Bong Chandra juga berasal dari keluarga yang sederhana walaupun kebutuhan hidupnya selalu terpenuhi. Hingga pada tahun 1998 terjadi krisis moneter yang membuat usaha keluarganya bangkrut. Awalnya ia tidak tahu apa yang sedang terjadi dalam keluarganya. Namun, ia baru sadar ketika ia melihat di depan rumahnya ada papan bertuliskan “DIJUAL”. Sungguh miris memang keadaannya saat itu, dengan tidak memiliki kompetensi sama sekali di bidang apa pun, kebangkrutan malah melanda keluarganya. Bahkan saking sayangnya orang tua Bong Chandra terhadapnya, mereka rela berhutang puluhan juta rupiah untuk membiayai kuliahnya. Keadaan inilah yang memaksa Bong menjadi anak yang lebih kuat dan tangguh dibandingkan anak seusianya. Sejak saat itu ia sadar, makin termotivasi, dan bertekad ingin mengubah hidupnya. 

Pada usia 18 tahun, ia mulai membuka usaha bersama temannya. Hanya bermodalkan motor butut, ia bekerja siang dan malam tanpa kenal lelah demi memperbaiki kahidupan keluarganya. Pergi keluar kota sendirian, tinggal di kost yang sangat sederhana, bahkan untuk makan sehari-hari saja hanya memiliki jatah Rp 1.200, bisa dibayangkan kehidupannya saat itu. Tidak sampai di situ, selama merintis usahanya pun ia sering mendapat hinaan dan cemooh dari orang-orang di sekitarnya. Hinaan, cemooh, dan berbagai penolakan yang diterimanya tak lantas membuatnya patah arang, malah sebaliknya ia merasa lebih tertantang dan ingin membuktikan kepada mereka yang meragukannya bahwa ia layak menjadi pengusaha sukses.

Dalam hati Bong Chandra berkata “Sesungguhnya engkau telah melempar kayu ke dalam bara api yang menyala-nyala”. Kini Bong Chandra telah mengukir prestasi yang luar biasa dan sangat tidak biasa untuk anak muda seusianya. beliau memimpin 3 perusahaan sekaligus yaitu PT. Perintis Trinity Property, PT. Bong Chandra Success System, dan PT. Free Car Wash Indonesia, dengan membawahi 150 staff karyawan. 

Selain bergelut dalam dunia property, dia juga sukses menjadi motivator termuda di Asia hingga saat ini. Pada tahun 2009, ia bahkan diundang untuk memberi motivasi di Perusaahan Terbesar Dunia (versi Fortune 500), dan di perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Lewat seminar-seminarnya inilah ia membagi ilmunya dan membantu jutaan orang untuk meraih kesuksesannya. Baginya, jalan tercepat untuk sukses adalah dengan membantu orang lain menjadi sukses. 

Ilmu Bong Chandra bisa di dapat dari bukunya yang merupakan buku nasional best seller saat ini yang berjudul Unlimited Wealth yang hampir terjual hingga 100.000 copy dan 100% royalty buku tersebut ia sumbangkan ke sebuah yayasan panti asuhan di Jakarta. Sangat mulia memang jasa anak muda yang satu ini. Ia layak menjadi panutan bagi generasi muda Indonesia. Jadi, bagaimana pun keadaan Anda saat ini, jangan jadikan penghalangan untuk meraih kesuksesan. Bahkan jadikanlah itu sebagai motivasi untuk terus maju dan mensejahterakan sesama.


Wanita Muda Cantik Asal Malaysia ini Didaulat Sebagai Orang Kaya yang Baik Hati

Forbes telah merilis proyek tahunan yang ketujuh kalinya dilaksanakan. Proyek itu berupa orang-orang yang dermawan dan murah hati serta paling inovatif Asia.

Forbes merilis 48 orang yang masuk kategori "Pahlawan Filantropis" atau "48 Heroes of Philanthropy" di Asia. Orang - orang ini telah memulai proyek kemanusiaan dengan dana yang besar seperti di Universitas atau meluncurkan kempanye untuk meningkatkan kehidupan masyarakat miskin pedesaan.

Diantara jajaran tersebut salah satunya adalah wanita cantik yang pernah menjadi Miss Malaysia di tahun 2007,adalah Deborah Henry yang saat ini berusia 27 tahun. Ia pernah juga menjuarai Miss Malaysia Universe tahun 2011 kemarin. 

seperti dilansir Forbes, Jum'at (7/6/2013), Derobah berada dijajaran 48 orang kaya yang baik hati ini karena niat baiknya yang membantu para pengungsi Somalia yang harus pergi dari negaranya karena perang. Beberapa pengungsi akhirnya berhasil menemukan jalan hingga sampai di Malaysia juga.

Pada tahun 2008, Deborah dan teman-temannya mendirikan Sekolah Fugee untuk anak-anak pengungsi.
48 Heroes of Philanthropy ini juga menghadirkan empat warga Indonesia. Diantaranya, meraka adalah Anne Avantie, M. Jusuf Kalla, Tahir dan Irwan Hidayat.

Sumber: www.detik.com


Kamis, 06 Juni 2013

2 Perusahaan Minyak AS mau Hengkang dari Indonesia

Pihak satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan ,dua perusahaan minyak dan gas asal Amerika Serikat (AS) berencana untuk hengkang dari Indonesia karena gagal mendapatkan migas.

"Sebelumnya sudah ada 6 perusahaan minyak dan gas bumi yang sudah bilang ke saya akan hengkang dari indonesia, karena gagal mendapatkan migas setelah berulangkali eksplorasi " ujar kepala SKK Migas Rudi Rubiandini ketika ditemu di Gedung DPR Senayan, Jakarta.

"Sekarang ini ada dua perusahaan yang sudah berproduksi yakni Hess Corp dan Anadarko Petroleum Corporation sudah bilang,sudah kirim surat akan hengkang dari Indonesia," Ucap Rudi.

Hess dan Anadarko diketahui merupakan perusahaan minyak yang berpusat di A. Ditambahkan Sekretaris SKK Migas Gde Pradyana, berdasarkan surat resmi ,alasan Hess cabut dari indonesia karena ingin fokus di negara asalnya.

"Dari surat resmi Hess itu karena mereka akan lebih memfokuskan bisnisnya di Amerika ,ini juga dilakukan Hess di Thailand. Sedangkan Anadarko saat ini sedang melakukan negosisasi ke Pertamina untuk menjual seluruh asetnya ,namun sampai saat ini belum ada kata sepakat," Ungkap Gde.
Berdasarkan informasi yang didapat detikFinance, keduanya hengkang dikarenakan terbebani dengan birokrasi di Indonesia terutama masalah perizinan.

Masalah-masalah yang membuat perusahaan minyak yang berinvestasi di Indonesia semakin banyak dan membuat investor tidak nyaman , seperti yang dialami Petro China dimana 14 sumur migasnya disegel Pemkab Tanjung Jabung Timur. Lalu ada kasus bioremediasi yang dialami Chevron dan beberapa pekerjanya dikriminalisasi padahal tidak ada kerugian negara dan lainnya.

Sumber : www.detik.com

Jendela Inovatif untuk "Teras Mini" di Rumah

Dengan Jendela ini ,Anda tidak perlu menyediakan ruang berukuran besar untuk membuat balkon di loteng rumah. Anda hanya perlu membuka jendela dan dapat langsung merasakan hangatnya sinar matahari , segarnya tiupan angin atau menyaksikan langsung gemerlapnya lampu kota dari rumah Anda.

Material pembuat rumah, sistem konstruksi rumah, serta perabotan rumah tangga tidak luput dari inovasi dan pembaharuan, mulai hal-hal sesederhana hingga hal rumit berskala besar. Jendela atap berukuran besar ini dapat masuk dalam salah satu inovasi pada perlengkapan rumah tangga Anda.

Dengan jendela ini, Anda tidak perlu menyediakan ruang berukuran besar untuk membuat balkon di loteng rumah. Anda hanya perlu membuka jendela dan dapat langsung merasakan hangatnya sinar matahari, segarnya tiupan angin atau menyaksikan langsung gemerlapnya lampu kota dari rumah Anda.

Inovasi dari Fakro ini mampu memberikan balkon atau teras mungil diloteng rumah Anda . Jika sedang tidak ingin menikmati udara segar diluar rumah,Anda dapat menutupnya dan menjadikannya jendela atap.
Jendela ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah bagian atas ,yang ketika membuka akan menjadi "atap" mungil. Sementara bagian bawahnya akan menjadi "pagar" bagi "balkon" Anda. Sebaliknya, ketika berada dalam kondisi tertutup, yang terlihat dari luar hanya jendela skylight seperti biasa. Selain tidak merusak estetika atap rumah Anda ,mekanisme ini juga tidak mengumpulkan debu.

Seperti dilansir di situs www.worldarchitecturenews.com, bagian atas maupun bagian bawah jendela ini dilengkapi dengan unit pelapis standar P2 dengan permukaan berlapis di dalamnya. Agar lebih kuat lagi, jendela ini dilengkapi dengan pelapis permukaan luar yang mudah dirawat.
Jendela ini juga memiliki sistem kunci multi-point tanpa perakitan kunci tradisional. Setelah memutar handlenya, jendela akan terkunci pada kedua sisi rangka. Dalam ukuran besar, jendela balkon ini mampu memberikan cahaya alami pada ruangan Anda. Selain itu ,jendela ini juga dilengkapi dengan lubang udara otomatis V40P. Hal ini akan memastikan sejumlah udara segar dapat masuk ke dalam ruangan dan menghemat energi. Jika Anda tertarik, jendela ini tersedia dalam ukuran 94x255 cm dan dapat dipasang pada atap dengan kemiringan 35 hingga 55 derajat.

Sumber : www.kompas.com

Sepuluh Kota Termahal di Dunia

Jakarta boleh "didapuk" sebagai nomor satu dunia oleh Knight Frank dalam hal pertumbuhan harga property mewah. Pertumbuhan harganya sebesar 38,1%, jauh diatas kota-kota kelas dunia lainnya seperti Miami, Hongkong, Singapura, London, Tokyo, bahkan New York. Namun demikian, Jakarta belum masuk dalam daftar kota dengan harga property termahal, sebagaimana riset Global Property Guide berikut ini.

Posisi pertama ditempati Monako. Kota tempat penyelenggaraan Grand Prix ini mencatat harga property tertinggi senilai Rp. 499 Juta atau nyaris setengah miliar rupiah per meter persegi. Monako merupakan incaran kalangan elite dunia karena menawarkan berbagai kemudahan investasi . Sebut saja ketiadaan pajak sewa property, kebijakan pemerintah setempat yang sangat pro-pemilik lahan, pasarnya kuat dan perekonomian yang beragam.

Tempat kedua adalah London . Ibu kota Inggris ini mengenakan ongkos transaksi property sangat rendah dan pajak yang juga bersahabat. Itulah mengapa harga propertinya bisa melenjit ke angka Rp. 192,3 juta per meter persegi.

Hongkong berada di posisi ketiga dengan patokan harga Rp. 181,2 juta per meter persegi. Di kota pulai ini sistem transaksi sangat pro - pengembang, perekonomian kuat dan ongkos transaksi yang dibebankan kepada konsumen dan pengembang juga rendah.

Begitu pula halnya dengan Paris. Kota paling romantis ini menawarkan iklim investasi yang ramah pasar. pajak sewa yang efektif dan tawaran keuangan (yield) imbal hasil yang tinggi adalah dua faktor utama yang mendorong harga propertinya selangit, Rp. 169,5 juta per meter persegi.

Sementara kita jiran kita, Singapura ,menawarkan harga properti senilai Rp. 156,9 juta per meter persegi. perekonomian yang kuat dan stabil serta pajak transaksi yang rendah memicu derasnya pembeli asing ke sini.

Posisi keenam ditempati Moskwa. Ini sedikit mengejutkan karena dipicu oleh percepatan pertumbuhan ekonomi yang mengesankan. Harga Propertinya melambung menjadi Rp. 130,5 juta per meter persegi.

Disusul kemudian oleh Tokyo, Kota utama Jepang ini mencapai harga tertinggi Rp. 130 juta per meter persegi. Tokyo menjadi pilihan karena kebijakan pro-tuan tanah ,transaksi biaya rendah, kuat pasar sewa, serta stabilitas politik dalam jangka waktu panjang.

Berikutnya New York, Amerika hanya diwakili satu kota ini yang mampu mencatat harga hingga Rp. 126 juta per meter persegi. Mengapa New York ? Karena kota dunia ini menawarkan stabilitas ekonomi dan politik sama baiknya. Selain itu, tawaran pajak yang rendah untuk tidak dikatakan kompetitif.

Mumbai adalah kota kesembilan dengan harga properti termahal. Disini kita harus merogoh kocek sebesar Rp. 121,2 Juta permeter persegi. Kota ini menawarkan imbal hasil yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat.

Tempat terakhir diduduki Geneva Kota di Swiss ini mematok harga Rp. 112,4 juta permeter persegi untuk propertinya. Ekonomi dan politik yang stabil, cendrung adem ayem serta pajak transaksi yang rendah mempengaruhi tingkat pertumbuhan harga.

Bagaimana dengan Jakarta ?? Untuk bisa bersaing dengan kota-kota dunia ini , berbagai pengenaan pajak berganda serta ketidakpastian hukum kepemilikan property harus segera dituntaskan . Kalau tidak, calon pembeli akan lari ke luar negeri.

Sumber : www.kompas.com

Rabu, 05 Juni 2013

PURI NIRWANA BRILAND


ENJOY THE LIVING PERFECT SATISFACTION

Dengan desain yang unik dan tiada duanya di KALBAR , serta fasilitas umum disekitar yang cukup lengkap (Sekolah, TK, Pasar, Bank, Rumah Sakit, Rumah Ibadah, Terminal Umum dan Bandar Udara). Jadilah salah satu dari sekian banyak orang yang akan menikmati peluang investasi menguntungkan disini.

Puri Nirwana Briland, Type 60 & Type 70. Luas tanah 171 meter persegi. Type 60 Rp. 270.000.000,- dan Type 70 Rp. 310.000.000,-. Uang muka 20%. Cicilan hanya 2 jutaan perbulan ! Dahsyat ! 


Booking Fee Rp. 500.000,- (Berlaku 5 Hari)
Tanda Jadi Rp. 2.000.000,- (Berlaku 10 Hari)


Bonus :
  1. Bebas biaya BPHTB
  2. Cashback langsung 10 Juta
  3. Uang muka dapat dicicil 3 kali
Lokasi Perumahan : Jl. Adi Sucipto, Komplek Ponti Agung Permai 2 , KM 10,3 dari pusat kota Pontianak. (Jarak lokasi hanya 300 meter dari tepi jalan Adi Sucipto)
Info lebih Lanjut : 085750138172 / 089615447929

Bank Permata Didenda Jika Terlambat Setujui KPR

Jakarta - PT. Bank Permata berupaya meningkatkan layanan bagi nasabahnya. Bank ini menjanjikan kecepatan dalam persetujuan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) dengan target 5 hari saja untuk persetujuan aplikasi.
"Permata berkomitmen memberikan garansi 5 hari proses kerja persetujuan aplikasi KPR" jelas Executive Vice President Head Corporate Affairs Bank Permata, Leila Djafaar, di EX Plaza Indonesia, Selasa (4/6).

Bila Persetujuan KPR kepada nasabah tersebut lebih dari 5 hari , permata akan memberlakukan denda terhadap cabang untung pembayaran keterlambatan tersebut. Nantinya, denda tersebut akan dibayarkan ke Corporate Social Responsibility (CSR) Permata yang bernama Permata Hati.

Sampai saat ini ,sepertinya bank yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Grup Astra ini masih cukup banyak melakukan keterlambatan dalam persetujuan KPR. Buktinya ,Permata berhasil mengumpulkan Rp. 82,4 Juta dari denda keterlambatan tersebut.

Sumber : www.tribunnews.com

Menabung Rp 50.000/Bulan, Karyawan Tak Punya Rumah Dapat Prioritas KPR


Pekerja atau Karyawan yang tergabung dalam program tabungan perumahan akan mendapat prioritas mendapat fasilitas kredit kepemilikan rumah (KPR). Hal ini bagian dari usulan pemerintah dalam Rencana Undang-Undang Tabungan Perumahan yang sedang dibahas Pemerintah dan DPR.

Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Sri Hartoyo mengatakan regulasi tabungan perumahan ini bukan berarti seseorang harus menunggu uangnya terkumpul lebih dahulu untuk mendapatkan rumah. Lewat Tabungan ini peserta yang ikut program dapat prioritas mendapatkan KPR asalkan memenuhi kemampuan mencicil dan belum punya rumah.

Sebagai ilustrasi ,seorang pekerja formal setiap bulan dipotong 2,5% dari gajinya Rp. 2 Jt maka iurannya Rp. 50.000 per bulan dan terus akan bertambah sesuai kenaikan gaji.

"Jadi tidak harus ,tidak semua yang menabung dapat rumah. Diprioritaskan kepada pekerja yang belum punya rumah. Nanti dapat rumahnya diantre berdasarkan prioritas. Pembiayaan KPR, tanpa uang muka ,mereka harus memenuhi syarat dulu, harus mampu membayar cicilan." katanya kepada detikFinance.

Sri menambahkan bagi pekerja yang sudah punya rumah dan menabung, maka uang tabungannya bisa diambil pada saat pensiun. Selain itu, yang sudah memenuhi syarat KPR, selain mencicil KPR mereka juga tetap menabung dan hasil tabungannya bisa diambil saat masa pensiun.

Sedangkan bagi pekerja formal yang belum memenuhi kemampuan mencicil rumah ,sambil menunggu memenuhi syarat maka mereka akan mendapat proritas dapat rumah/apartemen sewa murah dari pemerintah.

"Duitnya dipakai untuk paling yang membutuhkan." katanya.

Menurut skema tabungan ini sejatinya demi mendapatkan dana murah di luar perbankan yang bisa dikelola khusus oleh badan yang mengurus tabungan perumahan. Bahkan skemanya bisa dipadukan dengan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) atau bunga KPR subsidi.

"Pekerja yang dapat rumah bagi yang sudah mampu nyicil, uang tabungan ini sebagai dana murah" katanya.

Ia menambahkan kini memang masih ada silang pendapat antara pemerintah dan DPR soal UU tabungan perumahan ini. Pertama, apakah skema tabungan ini wajib bagi pekerja formal maupun informal atau hanya pekerja formal saja.

"DPR itu minta wajib, para pekerja. Tapi apakah nanti ketika ditarik (bayar iuran), itu kewajiban pemilik atau karyawannya. DPR mengusulkan ini untuk formal dan pekerja nonformal, kalau pemerintah hanya usulkan pekerja formal saja ,mereka bisa ikut atau nggak. DPR minta wajib" kata Sri.

Sumber : www.detik.com