Pemerintah siap melakukan evaluasi suku bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) subsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) seiring dengan meningkatnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate).
Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera, Sri Hartoyo menjelaskan untuk tahun ini suku bunga KPR FLPP masih di angka 7,25%. "Suku bunga KPR FLPP tetap 7,25%, karena tidak menggunakan dana jangka pendek tapi menggunakan dana jangka panjang (sampai 20 tahun) yang sifatnya fixed-rate selama pinjaman," ungkap Sri kepada wartawan.
Bagaimana tahun depan ? Sri menjelaskan, Kemenpera siap melakukan evaluasi bahkan penyesuaian kembali suku bunga KPR FLPP tersebut.
"Pelaksanaan ini kita evaluasi tiap tahun. Yang berjalan pada tahun ini, sudah ditetapkan sejak awal tahun ,dimana besaran suku bunga tetap 7,25% selama 20 tahun dengan porsi pemerintah 70% dan Bank Pelaksana 30%. Untuk tahun depan, akan disusun berdasarkan evaluasi tahun ini. Mungkin akan berubah di komposisinya. Nanti kita hitung lagi," paparnya.
Seperti diketahui ,Rapat Dewan Gubernur BI menghasilkan keputusan untuk menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 bps. BI Rate yang ditahan selama setahun lebih di posisi 5,75% kini lompat 6%. Kenaikan BI Rate biasanya langsung diikuti dengan kenaikan bunga kredit perbankan.
Sumber :www.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar